Bacabaca 47: Fallega oleh Dana Fazaira

Judul: Fallega
Penulis: Dana Fazaira
Tahun Terbit: 2018
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 336 halaman, paperback
ISBN: 9786020618326

***

Fallega Dinata kembali ke Jakarta!

Setelah diasingkan karena dianggap mencoreng nama baik keluarga, cewek itu kembali sebagai mahasiswi tomboi yang disegani para mahasiswa. Semua orang yang mengenalnya tidak percaya dengan penampilan Fal yang berubah 180 derajat. Mereka tambah gempar karena Fal mengaku hilang ingatan.

Apa iya Fal hilang ingatan karena insiden beberapa tahun lalu? Sayangnya, itu hanya rumor yang cewek itu ciptakan sendiri. Mana mungkin dia amnesia setelah dihunjam dengan pengkhianatan dan rasa sakit hati yang begitu mendalam? Fal kembali untuk membuat perhitungan dengan mereka yang sudah membuat hidupnya hancur. Rumor itu Fal sebar agar dia bisa menjalankan rencana balas dendam yang sudah dia siapkan matang-matang.

Dalam menjalankan rencana itu, Fal bertemu dengan Rani dan Awi, dua sosok polos yang mengajarkannya berbagai kebaikan. Dia juga mesti berhadapan dengan Aji—cinta masa lalu—yang sudah mengkhianatinya.

Setelah rencana dijalankan dengan begitu rapi, haruskah dia mundur setelah tahu bahwa masih ada ketulusan dan rasa penyesalan dari orang-orang itu? Lantas, bagaimana jika sesungguhnya Fal masih mengharapkan cinta tulus dari Aji?

***

Novel Fallega ini adalah novel yang entah kenapa bisa sampai ke alamat saya. Novelnya cukup tebal dan akhirnya saya coba iseng buka di jam 12 malam, hingga selesai di jam enam pagi. Saya cukup terkesan karena alurnya rapi walau kadang ada beberapa hal yang kurang masuk akal. Oleh karena itu, saya akan coba mengulasnya secara singkat di posting blog kali ini.

Saya memberi bintang tiga untuk novel ini, yang terbagi atas:

1) Dua bintang untuk ulasan lengkap buku, dan

2) Satu bintang sebagai bonus karena buku ini dapat saya tamatkan selama 6 jam saja (dibaca karena memang sedang sulit tidur).


Nah, dari pembagian bintang di atas, maka saya akan coba mengulas secara singkat mengenai plus dan minus dari novel berjudul Fallega ini.

Ikhtisar:

Fallega bercerita tentang kisah balas dendam seorang cewek bernama Fallega Dinata. Ia diasingkan karena suatu kasus yang membuat keluarganya malu sebagai keluarga terpandang. Setelah ia diasingkan ke luar negeri, Fallega pun kembali ke tanah air untuk melancarkan aksi balas dendamnya.


*PS: yang saya bingung, kenapa kalau orang kaya buanget itu kalau diasingkan harus ke luar negeri? kenapa nggak ke pulau lain? atau ke pulau privat dia aja?)


Nah, tanpa banyak basa-basi, saya mau jabarkan beberapa hal yang menarik sekaligus tidak menarik dari novel ini.


Nilai minus dari novel Fallega:

  • Tokoh Fallega ini memang digambarkan sangat kuat dan tidak rapuh sama sekali, kadang saya sampai kesal karena dia ini terlalu “pemaksa”. Namun, ada orang yang bilang (saya lupa siapa), kalau kita sampai kesal dengan tokohnya, berarti penulis berhasil membuat tokoh yang memorable.
  • Universe yang ditawarkan terlalu out of reach sih buat saya. Saya nggak tahu apakah karena saya memang tidak pernah nongkrong di tongkrongan kelas atas atau bagaimana, tapi saya sulit membayangkan kalau kejadian ini terjadi di Jakarta. Mungkin hanya sekitar lingkaran terkecil kaum elit saja yang akan relate dengan apa yang terjadi di dalam novel.
  • Terlalu banyak tokoh dan detail yang sebenarnya tidak berpengaruh pada perubahan diri Fallega. Menurut saya, semua jadi kayak bumbu aja. Contoh: geng XVZ yang diketuai oleh Gilang (eh, Gilang kan ya? saya sampai lupa namanya), juga side story dari tokoh lain yang kayaknya terlalu singkat atau bahkan memaksa. Sampai-sampai, kenapa pula si Fallega harus turun tangan untuk mengelabui teman-temannya itu dengan mengacak-acak hidup teman-temannya?
  • Kemarahan Fallega kadang membuat saya berpikir bahwa kemarahan tersebut tidak berdasar, tapi ya sudahlah. Saya kurang tahu, kemarahan seperti apa lagi yang bisa terjadi sebagai orang kaya nan elit.
  • Masih berhubungan dengan poin di atas. Jika memang keluarga Fallega ini adalah orang terkaya ketiga, mengapa tidak melakukan penetrasi media? Kalau kejadian tersebut membuat nama baik Dinata Corp tercoreng, bukankah menyusup dan membayar media bisa membuat hal itu berangsur hilang?
  • Ini semacam dramaception, entah apakah bisa disebut begitu, tapi memang ini semacam drama di dalam drama. Apakah ada seseorang yang bisa mengalami hal tersebut bertubi-tubi?
  • Adanya tokoh Awi yang kadang saya kurang paham juga, sebenarnya selain berfungsi sebagai cem-ceman tokoh temannya Fallega, dia ini berfungsi sebagai apa sih?
  • Ending yang membuat saya mengernyitkan dahi dan berpikir, “Why, oh just why!” 


Nilai plus novel Fallega:

  • Saya mendapatkan ini entah dari siapa. Tidak membeli, pun tidak meminta. Namun, suatu hari ada kiriman paket buku, berisi satu buku ini tanpa nama pengirim. Saya bingung. Siapa yang mengirimkan buku ini dan siapa pula yang tahu alamat saya? Curiga deh… Tapi, terima kasih buat pengirim (siapa tahu membaca ulasan ini).
  • Alurnya cukup cepat dan perubahan plot yang dipotong cukup rapi membuat saya betah membacanya berlama-lama, dalam sekali tidur-tiduran (red: sekali duduk). Padahal, novel ini tergolong tebal, tapi bisa saya selesaikan dalam waktu enam jam (dari jam 00.00 – 06.00).
  • Adanya tokoh Rani yang saya sukai, yang jarang sekali ada di dunia ini. Walau dia kekurangan, lalu mendapat kemudahan, Rani tidak mudah tergoda oleh gemerlap dunia orang elit.
  • Gambaran kejahatan yang dilakukan orang karena keterpaksaan, tergambar apik di sini. Sayang, motifnya hanya “iseng” anak muda belaka. ISENG doang, saudara-saudara! Coba kalau motif kejahatan mereka pada Fallega lebih besar dan luas lagi: seperti konspirasi penggulingan kekuasaan Dinata Corp misalnya, konspirasi untuk membuat keluarga Dinata bangkrut, atau supaya bisa diakuisisi perusahaan lain milik temannya Fallega (misal si siapa lah gitu), hal ini akan jadi lebih cantik lagi. Jatuhnya mungkin bukan drama tapi sudah masuk ranah fiksi kriminal. Haha!


Akhir kata, mungkin itulah sedikit unek-unek yang bisa saya sampaikan melalui Ayubacabaca – Blog Buku yang Personal Banget ini. Semoga ke depannya Dana Fazaira terus menerbitkan karya yang lebih baik lagi dan selamat atas penantian panjang yang akhirnya purna ini!



Related posts

One response to “Bacabaca 47: Fallega oleh Dana Fazaira”

  1.  Avatar

    Pengen komentar, tapi nggak ada bacaan yang relate sama akuuuh, eheheh. yaudah di sini aja, Salam kenal, Kreta Amura

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: