Bacabaca 27: Nel oleh Dalih Sembiring

Judul: Nel
Penulis: Dalih Sembiring
Penerbit: Pink Ink
Tanggal Terbit: 1 Agustus 2009
Tebal: 160 halaman, paperback
ISBN: 9789791841

Seorang gadis mengalah dalam patah hatinya, namun tidak dalam meminta jawaban mengapa ia ditinggalkan. Seorang pemuda berangkat ke tanah seberang demi mengobati kerinduan, meski hanya tersampaikan pada sepucuk nisan. Ikut terjalin dalam kisah mereka seorang lelaki misterius, perempuan yang mengidap gangguan kejiwaan dengan masa lalu yang berlumur darah, serta puluhan karakter yang tak menyadari bahwa peperangan di kota mereka yang kecil sedang merangkai ceritanya sendiri.
***

Ulasan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013 di Goodreads, tapi baru saya unggah ke blog hari ini, karena blog bukunya baru punya. Nah, saya sendiri menemukan link download buku ini dari situs penulisnya sendiri di http://www.bekabuluh.com. Karena menemukan bahwa kontennya telah dihapus, maka saya request agar file buku ini dikirimkan ke email dan hari itu juga dikirimkan oleh sang penulis.

Niat awal memang hanya untuk mengatasi kejemuan di kantor. Berkutat dengan pekerjaan lumayan bikin bosan. Maka, saya buka file buku ini dan mulai membaca.

Seperti yang sudah-sudah, biasanya saya tak pernah menyelesaikan bacaan dalam bentuk *.pdf atau ebook lainnya. Namun, rasanya novel “Nel” ini berbeda dan harus dibaca sampai tuntas. Entah bagaimana caranya, Bang Dalih bisa membawa saya ke dalam lika-liku kehidupan yang bisa dibilang masih sangat tabu di Indonesia. Dengan gaya bahasa yang indah, mengalir bagaikan syair, saya dibawa Bang Dalih menjelajahi kehidupan seorang pemuda yang banyak diam bernama Nel. Daniel nama aslinya.

Berawal dari kisahnya dengan seorang perempuan bernama Vian, yang tak mulus seiring waktu, Nel berjelajah ke kampung halamannya, mencoba bernostalgia dengan masa kecil, masa lalu, sebelum akhirnya dibawa pada teka-teki yang perlu dicari jawabannya.

Selain dibawa menjelajahi sejarah hidup seorang anak manusia, kita juga dibawa menjelajahi sebuah kota kecil bernama Binjai. Mengunjungi lekuk jalan dan juga hutan. Berbelok ke rangkaian pegunungan Leuser juga tempat-tempat yang sebelumnya tak diketahui orang. Lewat penuturan Bang Dalih yang rapi, saya menikmati cerita tentang Nel.

Namun, novel ini tidak hanya sekedar cerita cinta terlarang, tetapi juga membawa muatan sosial-politik yang sempat panas di daerah tempat sebagian besar masa kecil Nel dihabiskan. Konflik masyarakat yang terjadi, turut mewarnai penjelajahan Nel dalam mencari masa lalu, hingga mengantarkan Nel ke sebuah pusara yang telah lama dirindukan. Dalam novel ini, kita akan melihat kenyataan cinta yang pahit, yang jauh dari kota besar, jauh dari ke-metropop-an cinta urban, karena bagi Nel dan orang yang dicintai, tempat yang pernah menjadi rumahnya bukanlah tempat ramah atas hubungan keduanya.



Related posts

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: