Tips Menulis Novel Persahabatan

POSTED ON:

BY:

Seperti dalam kehidupan nyata, tokoh dalam novel yang kita buat adalah makhluk sosial juga. Dalam alur cerita, tokoh kita ini akan bersinggungan dengan banyak karakter lain, baik karakter utama lain atau karakter pendukung. Bahkan, jika karakter yang kita buat adalah karakter yang ‘anti sosial’ sekalipun, mereka tetap akan bertemu ‘manusia lainnya’.

Untuk membuat hubungan sosial dan pertemanan dalam novel, beberapa tips berikut ini dapat teman-teman aplikasikan. Interaksi ini bisa berupa interaksi yang harmonis maupun penuh konfrontasi.

1. Bangun inspirasi dari dunia nyata.

Menulis hubungan sosial yang kompleks antara karakter membutuhkan observasi dari hubungan dalam kehidupan kita sendiri, maupun hubungan pertemanan dan sosial yang ada pada orang lain. Untuk berlatih membuat koneksi seperti ini, siapkan daftar nama teman-teman dekat kalian dalam Excel atau dokumen Word. Lalu, coba buat flow atau diagram alir untuk pertemanan mereka dengan teman-teman lainnya, sehingga tercipta suatu ‘circle’ ini.

Nah, relationship circle ini bisa kalian aplikasikan dalam novel yang sedang ditulis. Sedangkan, untuk menulis hubungan yang memerlukan konfrontasi, atau suatu rivalitas, teman-teman juga dapat mengobservasi lingkaran pertemanan. Misal, kalian punya teman bernama Adit, dan Adit ini punya rival dalam memperebutkan wanita. Maka, biasanya si lingkaran pertemanan rival si Adit ini akan menjadi musuh Adit juga. Nah, untuk mencoba dalam novel, kalian bisa mengambil beberapa hal yang ‘nyata’ dan menambahkan beberapa hal yang fiksi. Sebagai contoh, interaksi antar teman atau rival bisa diambil dari dunia nyata sementara nama tokoh-tokohnya diganti.

2. Membuat backstory karakter.

Setiap karakter atau setiap orang, pasti memiliki masa lalu dan kekurangan. Untuk lebih membuat karakter kalian believable atau meyakinkan, maka buatlah backstory yang membentuk perilaku si karakter tersebut. Selain itu, backstory atau latar belakang pertemanan antar karakter juga dibahas.

Sebagai contoh, dalam novel Halo, Tifa yang pernah saya terbitkan, ada kisah Terra dan Bram yang memiliki love-hate-but-bro relationship. Mereka ketika kelas 1 SMK adalah sahabat, yang sama-sama senang ilmu bela diri. Lalu, sejak kejadian tawuran yang menewaskan seseorang, mereka jadi bermusuhan karena perbedaan idealisme atau perubahan pandangan Bram terhadap tawuran. Dan saat kelas 3 SMK, sejak kedatangan Tifa ke sekolah mereka, kedua pandangan mereka terhadap masa remaja dan masa depan pun kembali dibenturkan hingga menyebabkan mereka harus berinteraksi lagi, walau Bram dan Terra telah mengklaim diri mereka sebagai musuh, bukan lagi sahabat. Nah, sejarah hidup tokoh seperti inilah yang akan membuat tokoh dalam novel kalian meyakinkan.

3. Membuat pasang surut hubungan.

Dalam setiap interaksi sosial seperti percintaan atau persahabatan, akan selalu ada pasang surut dan perubahan. Entah itu ke arah putusnya persahabatan atau ke arah lebih eratnya persahabatan. Bahkan, dari yang tadinya musuh pun bisa kembali bersahabat.

Nah, sebagai contoh, saya akan kembali mengambil contoh dalam novel Halo, Tifa (disingkat HT). Tapi, maaf kalau agak spoiler nih. Hahaha! Dalam novel HT, Ody dan Terra sama-sama ketua geng atau kelompok tawuran di sekolah masing-masing. Keduanya sering berseteru dan bertengkar setiap ada kesempatan. Namun, menjelang UN kelas 3, Ody yang memikirkan masa depan pun mulai gencatan senjata. Hal ini seolah menghilangkan kesenangan Terra dalam tawuran, karena tidak ada lagi rival yang setara hingga muncul alumni STM Tunas Bangsa yang pernah diasingkan karena tawuran hingga membunuh orang. Ia bernama Beni. Beni pernah menghajar teman Terra hingga babak belur dan harus masuk rumah sakit, tetapi Terra pikir itu perbuatan Ody. Terra pun mendatangi Ody untuk meminta kejelasan, tetapi Ody berpendapat bahwa itu kelakuan Beni. Akhirnya, Terra dan Ody pun saling membantu untuk menumpas campur tangan Beni yang mengotori pemikiran anak-anak kelas 2 di STM Tunas Bangsa sampai membentuk geng motor. Pada bagian novel HT ini, perubahan hubungan antara Ody dan Terra ditunjukkan melalui beberapa dialog dan latar.

Contoh di atas dapat menjadi acuan dalam membuat perubahan hubungan atau interaksi sosial antara tokoh yang kalian buat di dalam novel.

4. Hindari membuat karakter yang ‘tiba-tiba’ saling suka.

Hal ini sangat klise, walau orang sering mengatakan ‘cinta pada pandangan pertama’. Tapi, dalam dunia nyata memang rasa suka antara dua orang tidak muncul secara tiba-tiba. Untuk menuju ke sana, atau misalnya untuk menuju ke suatu hubungan yang lebih dalam seperti saling suka, menjadi sahabat, atau menjadi partner in crime, butuh suatu proses. Akan ada proses tarik ulur, kembali dekat, putus hubungan, lalu ketemu lagi dalam keadaan berbeda sehingga kedua orang bisa menjadi lebih dekat. Sekali lagi, untuk membuat dinamika hubungan seperti ini, perlu observasi dari sekitar. Kalian bisa memakai contoh hubungan dari teman kalian, atau contoh hubungan yang terjadi pada diri kalian sendiri dengan orang lain.

5. Mengetahui karakter luar-dalam.

Sebagai novelis, tentunya kalian bertindak sebagai tuhan bagi novel kalian. Oleh karena itu, buatlah karakter kalian dengan detail dan ketahui karakter kalian lebih jauh daripada calon pembaca novel kalian. Walau tidak semua detail dimasukkan ke dalam novel, setidaknya bisa menjadi kumpulan biodata karakter yang bisa kalian baca-baca suatu waktu. Detail karakter ini bisa berupa nama lengkap, alamat, email (walau bohongan), hal yang disukai dan tidak disukai, tempat tanggal lahir, zodiak, shio, sifat, gaya berpakaian, gaya bicara, personality mereka-apakah introvert atau ekstrovert. Bahkan saya sendiri menulis berbagai tokoh memakai tabel di Excel untuk melihat perbedaan masing-masing tokoh agar pada saat membuat deskripsi di dalam novel bisa terlihat perbedaannya antara satu tokoh dengan yang lain. Begitu juga dengan deskripsi interaksi mereka dalam kehidupan sosial, baik dengan masyarakat tempat mereka tinggal, sahabat dekat atau lingkaran dekat, lingkaran jauh, musuh, orang yang disukai, dan lain-lain.

6. Banyak membaca contoh-contoh novel dengan hubungan sosial yang kuat.

Hal ini penting, karena seperti yang sudah saya sebutkan berkali-kali, kapabilitas seseorang menulis tentulah harus sebanding dengan kapasitas bacaan mereka. Bacaan bisa menjadi influence dan mengantar seorang novelis ke arah gaya menulis yang mereka sukai dan bisa mereka kembangkan seiring perjalanan. Oleh karena itu, untuk membuat kisah persahabatan atau karakter sahabat dari tokoh utama, kalian bisa membaca berbagai contoh novel yang pernah membahas itu.

Berikut ini beberapa contoh novel yang berisi tentang persahabatan dan bagaimana sebuah hubungan sosial penuh dinamika terbangun dalam novel.

  • Dead Poets Society oleh N.H. Kleinbaum
  • Novel-novelnya John Green
  • Bridge to Terabithia oleh Katherine Paterson
  • The Kite Runner oleh Khaled Hosseini
  • Harry Potter (All Books)
  • Wonder oleh R.J. Palacio
  • The Perks of Being a Wallflower oleh Stephen Chbosky
  • The Book Thief oleh Markus Zusak
  • Trilogi The Hunger Games.
  • Dan novel lainnya yang bisa kalian cek di SINI

Juga dua novel saya yang berjudul “7 Divisi” dan “Halo, Tifa” yang keduanya mengisahkan seputar persahabatan dalam hubungan sosial penuh dinamika.

Nah, selamat mencoba ya! Semoga novel kalian segera selesai dan pastinya segera terbit! 🙂



Related posts

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: