Jadi, ada naskah yang terbengkalai di folder draft dan menolak untuk dilupakan, sebab naskah ini sudah separuh jalan. Ibarat hidup segan, mati tak mau. :))
Jadi, sedikit pembukaan dari naskah saya yang kelak akan saya beri judul “Cipher” ini akan saya tampilkan. Baiklah, selamat mencecar! :))
—
Prolog
Semua orang berbicara dengan sandi mereka masing-masing, secara verbal. Sandi-sandi itu secara simultan diartikan oleh mereka, para pemecah sandi. Bahasa, adalah salah satu hal paling ajaib di dunia, sebab bahasa dapat memecahkan sandi-sandi purba. Dahulu, semua orang yang berbicara dengan sandi dan isyarat, akhirnya menemukan satu hal yang absolut, bahasa sebagai pemecah sandi.
Bahasa, sebagai pemecah sandi, sama halnya seperti pemecah sandi dalam sistem teknologi informasi. Sebut saja beberapa perkara. Para pejuang Amerika, biasa berkomunikasi dalam bahasa Indian Navajo, dengan bantuan windtalkers—pembicara angin. Para tentara Jerman, menggunakan mesin enigma yang menerjemahkan huruf, menjadi huruf baru. Mesin itu berputar sesuai rotari. Mesin enigma melakukan enkripsi dan dekripsi pesan rahasia. Arthur Scherbius, insinyur yang mematenkan mesin ini, membuatnya dengan teknis rotor elektromekanik. Ribuan pesan rahasia ditransformasikan hanya untuk dan kepada tentara Jerman Nazi. Namun, pada akhirnya, sistem dekripsi mesin ini dipecahkan juga. Enigma atau aenigma yang berarti teka-teki, pada akhirnya tak lagi menjadi teka-teki.
Lantas, bagaimana dengan persandian yang kini berenang di dalam lautan teka-teki di dunia maya sana? Bagaimana semua rahasia itu bisa terbang bebas dalam jagat manusia yang seakan-akan menjadi virtual? Seakan berbicara dengan bahasa yang sama, padahal tak dimengerti lokasi aktualnya? Rasanya, jika dunia maya adalah enigma, tingkatnya sudah bukan lagi tingkat enigma biasa. Kriptografi dan berbagai macam tingkat keamanan yang diterapkan di dalamnya, sudah lebih dari kompleks. Dunia maya, bukan lagi tempat bersembunyi yang abadi, sebab di dalamnya, ada setan dan malaikat. Dunia maya menjadi pisau bermata dua. Melukai dan menyembuhkan.
Apalagi jika orang-orang sudah bicara tentang…
…sebuah rahasia.
Dan rahasia itu, menuntun satu raksasa untuk memainkan para boneka, yang rela membunuh demi sebuah rahasia.
Sebuah rahasia yang samar namun dapat terbaca.
***
Naskah CIPHER saat ini bisa dibaca melalui Gramedia Writing Project: Ayu Welirang.
Leave a Reply