Sedang di Kudus? Sempatkan Mencoba Soto Kerbau

POSTED ON:

BY:

Pada perjalanan menuju Muria bulan lalu, berangkat dari Tayu Jepara, saya pulang dari Kudus. Sampai terminal angkot di daerah pabrik-pabrik rokok yang sudah menjadi trademark kota Kudus itu, rombongan saya langsung menyewa sebuah angkutan untuk berkeliling Kudus. Yaaa, hitung-hitung sekalian ke pangkalan bis Nusantara yang nantinya akan membawa kami semua ke Semarang, sebelum dilanjut ke stasiun Semarang Poncol.
Nah, singkat kata, kami menyewa angkutan ini dengan harga seratus lima puluh ribu rupiah saja. Berkeliling Kudus, melihat kearifan kotanya dan tak lupa, mencoba kulinernya. (yummy)

Jadi, kuliner apa nih yang wajib dicoba di Kudus? 😀
yummy! :9
Seorang teman yang satu rombongan menawarkan saya untuk mencoba soto kerbau. Hah? Kerbau? Agak gimanaaa gitu ya, kalau membayangkan daging kerbau bisa dikonsumsi. Sebenarnya tidak haram dong. Lagipula, kerbau kan masih satu jenis dengan sapi. Tapi, tetap saja bayangan saya akan hewan yang suka membajak sawah ini agak mengerikan. Hehehehe. Saya membayangkan kerbau yang suka berkubang di lumpur sawah. Yah, jadinya, saya malah membayangkan daging babi. Hehehehe. Tapi, akhirnya saya mencoba juga soto ini.
Waktu mencari lokasi soto kerbau yang paling enak di Kudus, teman saya meminta supir angkutan kami untuk mengantar ke lokasi soto kerbau di dekat alun-alun saja. “Kalau nggak salah, soto kerbau Bu Dibyo Pak!” begitu kata teman saya. Tapi, entah karena Bapak supir yang memang tak kenal Bu Dibyo, atau beliau ada rujukan lain untuk memakan soto kerbau. 
Soto Kerbau Karo Karsi
Setelah berputar-putar sampai ke jalan utama yang terpisah sungai di tengahnya, supir angkutan membawa kami ke lokasi soto kerbau “Karso Karsi”. Melihat dari bentuk bangunan yang besar, dengan beberapa mobil terparkir di depannya, saya mengira kalau soto kerbau ini pastinya sudah terkenal di Kudus. Nah, kami semua turun dan bersiap memesan.
Menunggu soto kerbau yang tak kunjung datang, saya tak sadar kalau saya sudah menghabiskan dua bungkus gendar. Apa sih gendar? Itu lho, makanan khas orang kampung. Hehehe. Saya tinggal di kampung. Jadi, ketika nenek atau ibu saya menawarkan gendar, saya memakannya seperti memakan keripik singkong atau lays yang ada di sevel. Pokoknya, gendar itu makanan dari nasi, yang digepengkan, dijemur, lalu digoreng. Jadi, kita seperti makan nasi dalam bentuk kerupuk gituuu. 😀
lapar
Teman saya sudah menghabiskan dua teh botol, sementara soto kerbaunya belum diantarkan. Perut sudah mulai meminta jatah hariannya. Apalagi, sejak turun dari gunung Muria yang jalannya berliku-liku seperti itu, cacing di perut saya sepertinya sudah terlanjur melahirkan. Jadinya, saya sudah tak sabar ingin mencoba soto kerbau sembari mengobati rasa lapar saya. :9
Nah! Soto kerbaunya dataaaaaaaang. “Duh, semoga bisa makan soto ini. Amin,” gumam Mbak Suci yang saat itu duduk di depan saya dan makan kerupuk raksasa bersama saya. Hehehehe. Setelah pesanan datang, kami semua makan dengan lahap.
Nah. Kenapa sih di Kudus ini malah memakan soto kerbau bukannya sapi?
Begini ceritanya…

Ketika zaman penyebaran Islam di pulau Jawa khususnya Jawa Tengah oleh Wali Songo, mayoritas masyarakat di Kudus pada saat itu masih beragama Hindu. Dalam agama Hindu, tentu saja kita tahu bahwa sapi adalah hewan yang dimuliakan atau disembah. Jadi, untuk menghormati pemeluk agama Hindu, Wali Songo memperbolehkan masyarakat Kudus untuk mengkonsumsi daging kerbau. Nah, sejak saat itulah soto kerbau menjadi ciri khas kota Kudus, selain rokoknya. Dan sampai sekarang, kepercayaan yang sudah mengakar menjadi budaya itu, tetap ada sampai sekarang. Tentunya, kalau nggak ada soto kerbau dan rokok, Kudus nggak akan jadi seperti sekarang bukan? Hehehe.
Kalo tanduk, bayar lagi yaaa! 😀
Menikmati soto kerbau

Soto Karso Karsi – Jalan Ahmad Yani
Kira-kira, begitulah kisah singkatnya. Nah, jadi tunggu apalagi! Sedikit ulasan saya, daging kerbau ituuuu ternyata kayak daging bebek yah! Dagingnya agak kasar namun berserat. Kalau mampir Kudus, jangan lupa ya sempatkan diri untuk mampir menikmati soto kerbau! Untuk lokasi, susuri saja sepanjang Jalan Ahmad Yani Kudus, nanti di sebelah kiri akan kita lihat soto kerbau “Karso Karsi” dengan gambar semar di sisi kanan dan kirinya. Hehehe. Selamat jajaaaaan! 😀
[Ayu]


Related posts

15 responses to “Sedang di Kudus? Sempatkan Mencoba Soto Kerbau”

  1.  Avatar

    Para Wali kita memang sudah sedari dulu mengajarkan bagaimana toleran dengan yang lain. Sungguh mulia mereka itu.http://hijabersid.blogspot.com

    Like

  2.  Avatar

    @Mas Fahmi: heheheeeeee… aku malah belum coba satenya… hoooo. enak gak? 😮

    Like

  3.  Avatar
    Anonymous

    Karso Karsi belum jadi nyoba, tapi yang udah cobain Soto Kerbau Bu Jatmi, enak juga… tapi kalau di kudus paling juara sate kebo-nya 🙂

    Like

  4.  Avatar

    @Alone ranger haaaaaaa? nyeruduk? waduh… berarti saya harus jauh-jauh nih kalo ditraktir soto kebo :p

    Like

  5.  Avatar

    Maknyus…saya kalau habis makan daging kerbau, bawaannya ingin nyruduk nyruduk saja seperti kerbau 🙂

    Like

  6.  Avatar

    @Catatan Harian Irfan pokoknya daging kerbau ituuu alot-alot berserat! enak sih. :Dhehehe. thanks udah mampir. 🙂

    Like

  7.  Avatar

    Soto kerbau gimana rasanya yah jadi pengen nyoba, biasanya daging kerbau agak alot kalo di masaknya kurang lama tentunya harus ada keahlian khusus untuk daging kerbau…Nice blog 🙂

    Like

  8.  Avatar

    @Della gak keras2 banget sih mamaaa… masih empuk, cuma seratnya lebih kentara kayak daging bebek. kalo ayam kan seratnya kecil… kalo ini tebel gitu, lebih berserat… kalo soal daging sapi, kayaknya sepanjang jalan aku gak lihat yang jual daging sapi deh Mamaaa, soalnya mungkin soto kerbau udah terlanjur membudaya. Jadi, mereka membiasakan makan soto kerbau. 😀

    Like

  9.  Avatar

    Waktu awal baca judulnya aja, aku udah ngebayangin pasti dagingnya keras. Jadi di sana gk ada soto sapi gitu, Yu? Atau sekarang ud gk masalah lagi makan sapi?

    Like

  10.  Avatar

    selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan,bila ada salah kata, salah baca, salah tulis dan salah komentar..mohon dimaafkan lahir batin…salam 🙂

    Like

  11.  Avatar

    @afan cuma delapan ribu 😀

    Like

  12.  Avatar

    Gimana rasanya ? mak nyus ya? mahal gak? jadi pengen ngerasain.. 🙂

    Like

  13.  Avatar

    Assalamu'alaikum, blogwalking, baca2, cari inspirasi dan salam ukhuwah.. ^_^ sekalian mau ngasih tau kalo di http://www.muslimahonline.net banyak banget koleksi terbaru Jilbab Modern, Cantik Murah, Kerudung, Hijab, Bergo, Abaya, Turban, Shawl, Baju, Gamis, Mukena, Sejadah, Selendang, Ciput, Aksesoris, Bros, DLLWassalamu'alaikum..

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: