Lanskap Hijau Berpagar Alam

POSTED ON:

BY:

Mungkin yang dibutuhkan saat ini cuma ketenangan. Hidup selalu berputar, dalam rasa pahit, getir, sebelum akhirnya menuju manis. Mungkin yang saat ini dibutuhkan hanya duduk bersandar pada pundak-pundak pejalan yang sama-sama lelah, atau duduk tenang di tepian dataran berpagar hijau, semacam perenungan yang tak kunjung selesai. Tuhan cukup mengerti bahwa manusia bumi sekarat, mudah menyerah pada hidup, sehingga Tuhan titipkan sedikit surga pada bumi-Nya agar para manusia bisa sejenak mengingat tentang tasbih-tasbih makhluk-Nya selain kita, manusia…


Pendakian memang bukan hal yang benar-benar mudah. Sadar bahwa alam bisa menjadi eksotisme sekaligus ancaman bagi mereka yang pongah. Sadar pula bahwa di balik indah, tentu tersemat resiko pada masing-masing individu yang melakukan sebuah perjalanan. Bukan hanya berjalan dalam rangka menghabiskan hari untuk menikmati keindahan semesta, tetapi juga perjalanan untuk menaklukkan sendiri keegoisan hati yang kadang tak terlihat dalam hidup sehari-hari. 
Menuju Kawah Marapi ini dapat ditempuh dengan pendakian selama 5 sampai 7 jam sampai Top Dempo, sebelum akhirnya menuruni gunung menuju lembahan bernama Pelataran, sekitar lima belas menit saja. Dari Pelataran, lanjutkan dengan tracking ringan dan semua lelah kita akan terbayar. Kalau sedang cerah, pemandangan yang disuguhkan bumi Andalas, luar biasa indahnya. Ada perbukitan, jajaran pegunungan Bukit Barisan juga laut di sebelah barat sana. Penjelasan lengkap perjalanannya sudah pernah saya bahas pada posting sebelumnya, di sini.
Saya sulit berkata, karena hanya mata yang bisa bicara. Ya mungkin ada sedikit ceceran foto yang bisa menjawab semuanya. Kalau sempat, silakan mampir saja ke sana. Jangan lupa siapkan peralatan pendukung dan juga fisik, karena rata-rata pegunungan di Sumatera didominasi oleh hutan basah. Siapkan juga jas hujan teman-teman sekalian, karena kemungkinan akan menemui hujan di tengah pendakian.
Salam jelajah! 😀
duduk di bibir kawah, semacam renungan pada angin pagi
menikmati lingkung gunung Sumatera
di sana ada laut tepi Bengkulu 😀
mejeng \m/ 

Bukankah hijau dan warna-warna selalu menenangkan? 🙂

lokasi: Gunung Dempo, Pagar Alam, Palembang
tanggal: 28 – 31 Maret 2013



Related posts

6 responses to “Lanskap Hijau Berpagar Alam”

  1.  Avatar

    @alan selamat mampir 😀

    Like

  2.  Avatar

    waw.. tempatnya keren 🙂

    Like

  3.  Avatar

    @Ed @ Lexicolatryweeehh… where are you come from? come on, visit Indonesia. 😀

    Like

  4.  Avatar

    I can read this … but beautiful pictures : o )

    Like

  5.  Avatar

    setuju,,, melihat pemandangan yg hijau itu menenangkan.. damaaiii gitu kyknya, hihi…

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: