Sebenarnya, banyak kisah yang ingin disampaikan pada penjelajahan kemarin. Hanya saja, saya tak sabar untuk berbagi hasil jepretan saya di Cikuray, Garut. Pada ketinggian 2818 meter di atas permukaan laut, awan-awan bergumul menjadi satu, menutupi dataran di bawahnya. Indah. Dan saya tak henti-hentinya memandang ke depan, ke arah awan-awan bak lautan lepas. Entah, kata-kata pun tak sempat terekam, hanya mata yang merekam jejak dan pemandangan.
~pagi di kaki gunung~
 |
Uh… Sunrise! :’) |
 |
memandang ke arah Garut |
 |
mari mendaki! 😀 |
 |
Cikuray di punggung kami 😀 |
Bersama sahabat mencari damai, berbagi suka dan duka. Melewati medan kelana yang berat. Menapaki jejak-jejak sejarah yang terhapus bersama waktu dan kaum urban. Kami datang, terpanggil mendaki Cikuray. Meski tak banyak yang bisa kami lakukan untuk konservasi, sejatinya sahabat dan cinta telah mempersatukan kami untuk sampai ke puncak tertinggi Cikuray.
~and finally, the peak~
 |
euforia di puncak |
 |
model :)) |
 |
bersama sahabat |
 |
meraih matahari |
 |
Cikuray berbayang, menghempas lautan awan |
 |
Berkibarlah Indonesiaku! Di manapun, di titik tertinggi sekalipun… |
 |
hahahaha! 😀 |
Jakarta, 20 September 2012
.: posting di tengah riuhnya Pemilukada 🙂
Leave a Reply