1001Buku Nomor 608: Of Mice and Men oleh John Steinbeck

POSTED ON:

BY:

Gambar: DiandraBooks
Judul: Of Mice and Men
Penulis: John Steinbeck
Terbit Pertama: 1937
Penerbit/Edisi Terbitan: Selasar Publishing
Tahun Edisi: 2011, Cetakan 1
Penerjemah: Shita Athiya
Tebal: 149 halaman, paperback
ISBN: 9789792594133

Berusahalah memahami masing-masing manusia, karena dengan memahami satu sama lain, kalian bisa bersikap baik satu sama lain. Mengenal baik seorang manusia tak pernah berakhir dengan membencinya dan nyaris selalu jadi mencintainya — John Steinbeck, 1938

Realitas tragis tentang perjuangan hidup manusia yang berusaha keras meraih impian di antara sekian banyak keterbatasan. Dituturkan oleh penulis humanis untuk merayakan kapasitas manusia yang telah terbukti atas kebesaran hati dan semangat membara—atas jiwa ksatria saat dikalahkan, atas keberanian, kasih sayang, dan cinta.

Bacaan wajib bagi siapapun.

***

Novel pendek yang benar-benar mengisahkan tentang tragedi hidup manusia. Betapa mimpi mampu membuat semua orang bangkit dari keterpurukan. Mimpi membuat semua orang tertidur dengan harapan akan pencapaian sesuatu hal dengan sempurna. Namun, mimpi pulalah yang membuat George harus melupakan semua dan menghadapi realita kehidupan bersama Lennie.

Dua sosok yang digambarkan Steinbeck dalam novella ini—jika saya boleh menyebut begitu—benar-benar sosok yang saling mengisi dan bertolak belakang. Tak akan ada sosok raksasa yang bengis, juga sosok orang lebih kecil dari si raksasa yang selalu jadi kacung. Namun, sosok yang digambarkan Steinbeck adalah antitesis dari setiap stereotip akan manusia.
George lebih kecil dari Lennie, tetapi nyali George lebih besar dan ia pula yang kerap melindungi Lennie dari apapun. Walau ia sebenarnya punya keinginan sendiri, George merupa seorang pengasuh Lennie. Sementara itu, si raksasa—Lennie—merupakan orang yang welas asih, agak bodoh jika boleh kubilang, dan ia begitu suka semua yang berbulu. Ia suka kelinci, tikus, marmut, dan akhirnya suka rambut seseorang. Namun, setiap kesukaannya selalu berujung pada obsesi yang membuat apapun yang ia sukai, mati atau hancur. Lennie memang tak pernah memiliki maksud untuk menghancurkan semua yang ia sukai, tetapi kekuatan dirinya dan tidak mampunya ia mengontrol kekuatan sendiri, menjadi malapetaka.
Akhir dari kisah ini membuat saya sedih. Tidak terduga. George yang biasanya bersama-sama dengan Lennie, akhirnya harus meninggalkan Lennie juga. Semua mimpinya untuk memiliki pertanian sendiri, ternak, dan kelinci-kelinci pun kandas, bersamaan dengan hati nuraninya yang terpaksa disembunyikan.
Komentar terakhir yang bisa sampaikan setelah menutup buku ini hanya, sedih. Buku yang penuh kesedihan. 😦


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Coffee Shop (1) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (2) Traveling (3) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: