Ada yang baru menyelesaikan naskah novelnya?
Kalau ada, saya ucapkan selamat! Selamat karena sudah berhasil melawan distraksi yang muncul saat menulis novel. Selamat juga karena sudah melewati up-and-down karena banyak ide muncul dan si tokoh utama harus dibuang, dibunuh atau dilupakan.
Lantas, setelah naskah novel selesai, apa sih langkah selanjutnya yang harus ditempuh?
Selanjutnya adalah menjadikan mimpimu nyata dengan menerbitkan novelmu! Tapi sebelum mengirimkan naskah ke penerbit impian, ada baiknya untuk meminta saran beberapa orang yang ‘gemar membaca’. Tawarkan naskahmu dan kasih alasan mengapa mereka harus membaca naskah itu. Nah, mereka yang kamu tawarkan naskah untuk dibaca, kadang disebut sebagai “beta reader”.
Baca Juga: Tips Menulis 12: Memilih Penerbit untuk Novelmu
Apakah yang dimaksud beta reader?
Secara konteks, mungkin definisinya sama seperti kata ‘beta tester’. Jadi, seorang beta reader (kadang disebut sebagai alpha reader atau hanya ‘beta’ saja), pre-reader, dan kritikus, sebenarnya adalah pembaca non-profesional. Tapi mereka biasa membaca sebuah tulisan yang umumnya adalah fiksi dan berformat panjang seperti novella atau novel.
Beta reader atau pembaca beta, berfungsi untuk melihat celah-celah yang ada dalam sebuah karya fiksi. Misalnya pada format novel. Sebelum novel tersebut rilis untuk dikonsumsi publik, pembaca beta akan memperhatikan elemen-elemen dalam novel yang dapat diperbaiki. Elemen itu antara lain seperti kaidah penulisan, ejaan yang disempurnakan, penulisan kata baku, juga saran untuk mengembangkan plot cerita.
Sebenarnya tidak hanya plot cerita saja, pembaca beta juga akan menyarankan pengembangan karakter dan latar penulisan. Mereka memang bukan proofreader atau penyunting naskah secara eksplisit, tapi ketika naskah novel kita belum dirilis sama sekali, pembaca beta dapat berfungsi seperti keduanya.
Baca Juga: 13 Genre Fiksi Terpopuler yang Perlu Disimak
Utamanya, pembaca beta yang memang hobi membaca berbagai macam genre novel dan berbagai macam plot, biasanya akan mengetahui jenis-jenis cerita yang sedang populer. Selain itu, mereka biasanya akan menganjurkan atau menyarankan si penulis untuk membaca karya lain dengan premis serupa. Hal ini diperuntukkan sebagai pembelajaran bagi si penulis untuk mengembangkan lubang-lubang novelnya setelah dibaca oleh pembaca beta.
Nah, jadi jangan sungkan untuk meminta sedikit masukan pada teman yang hobinya memang membaca. Tapi perlu diperhatikan juga, apakah genre novel yang teman kalian baca ini sesuai dengan naskah yang kalian tulis? Jika sesuai, langsung saja tawarkan naskah yang masih segar untuk dikomentari dan diberi kritik juga saran.
Intinya sih, ketika beta reader menyuarakan isi kepalanya terkait naskah kalian, jangan merasa berkecil hati jika naskah itu tidak sesuai ekspektasi mereka. Jangan jadi baper dan tiba-tiba malas menulis lagi. Justru, sebagai penulis yang terus berproses, kritik dan saran beta reader, ibarat angin segar di tanah gersang. *azeg
Jadi… Apakah kalian punya pengalaman soal beta reader? Atau… Kalian juga ada naskah yang ingin ditawarkan ke saya agar dibaca? Boleh banget kalau memang ada! Share di kolom komentar ya! 😀
Leave a Reply