Musafir yang Lelah, Pulanglah…

POSTED ON:

BY:

suatu saat, aku akan kembali ke rumah
setelah lelah, menapaki tiap hidup yang tak ramah
setelah melebarkan langkah, berkeliling ke tiap khazanah
pulang, kembali dalam kasih yang melimpah-ruah

suatu saat, hidup akan semakin sulit
dan aku memohon sederhana
hidup di tengah savana
di dalam rumah kecil berhias bintang langit

nanti, kami kan jadi gembala
setelah lelah bertunawisma
setelah lelah berjalan bak musafir
yang tak henti-henti langkah-menyisir…

di Tibet, kami sandarkan rindu
pada bangku-bangku anyaman bambu
dengan limabelas kucing hutan yang lucu
mengelilingi hidup renta yang kami tuju…

Jakarta-Tibet, 27 September 2012
oleh: Ayu Welirang

Bikkhu dan Dataran Tibet (gambar dari sini)

Suatu saat, hidup pun akan bermuara. Pejalan yang lelah, akan merindu rumah. Suatu saat, aku pun begitu, kembali ke rumah di tengah savana yang indah. Bentangannya sampai ke titik tertinggi. Rumah kecil di tengah savana dengan para penggembala. Menunggu renta, menikmati senja…di Tibet… 🙂

TAGS



Related posts

6 responses to “Musafir yang Lelah, Pulanglah…”

  1.  Avatar

    @Sampulang ke rumah yang suatu saat akan dimiliki 😛

    Like

  2.  Avatar

    kasian musafir yang nomaden, mo pulang ke mana?? :d

    Like

  3.  Avatar

    @eksaksiapa yang di tibet? :))

    Like

  4.  Avatar

    @rusydi hikmawansemoga, segera pak… 🙂

    Like

  5.  Avatar

    ente di tibet, YU!!!?? mantep!! 🙂

    Like

  6.  Avatar

    saya punya ambisi ke tibet. berharap bbisa kesana

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: