Hati-Hati Dengan Perkataan "Ingin Taklukkan Gunung"

POSTED ON:

BY:

Saat ini, siapa yang masih awam dengan ihwal “pendakian gunung”. Bagi hampir sebagian orang menuju dewasa, saat ini sudah paham dengan kegiatan outdoor yang lebih terkonsentrasi pada kegiatan mountaineering dan semacamnya. Semua orang sudah paham dan tahu bagaimana menjadi seorang pendaki, tanpa perlu masuk ke dalam organisasi ataupun wadah kepecintaalaman yang penuh kode etik dan aturan. Tapi, dengan menjadi seorang freelancer dalam sebuah pendakian gunung, belum tentu kita boleh sembrono dalam mendaki. Kode etik itu tetap berjalan, selama kita menjadi pendaki dalam sebuah organisasi, atau hanya sebagai seorang freelancer.

Siapa di sini yang belum pernah mendaki? Saya, anda, kita, sudah pernah mendaki, meski itu bukit atau gunung-gunung tertinggi. Pendakian adalah hal yang sakral, karena bukanlah hal yang bisa serta-merta dilakukan begitu saja. Perlu ada persiapan yang matang terkait itu semua. Maka dari itu, dataran tinggi apapun, baik gunung maupun bukit biasa, tetap harus dipikirkan tingkat persiapannya. Kita tidak pernah tahu ada hal apa yang menimpa kita di gunung.
Seperti yang menimpa saya dan kawan-kawan ketika mendaki Cikuray, dan juga kawan-kawan saya yang mendaki Gunung Salak pada saat yang sama ketika saya mendaki Cikuray. Hal ini bukanlah hal yang patut dibanggakan sebenarnya, karena dari hal inilah saya baru mengerti, kalau ketika mendaki saat itu, saya sangatlah pongah. Ya, meski tidak, mungkin saya belum bisa memberitahu kawan saya yang pongah, sehingga dampaknya itu diberikan pada semua teman yang ikut mendaki.

Sebuah kalimat, “Gue ingin taklukkan gunung!” atau “Sepulang dari Semeru, saya mau taklukkan Rinjani.” atau pemisalan yang lain, adalah suatu bentuk kepongahan. Ketika itu, saya pernah berkata demikian, dan akhirnya ditegur oleh kakak saya yang notabene adalah penghuni lerengSlamet di jalur Guci. Dia berkata, “Nduk, kalau kamu bilang mau taklukkan gunung, berarti kamu sudah ditaklukkan oleh omonganmu sendiri! Kamu kalah Nduk!”

Dari perkataannya itu, saya jadi merenung. Selama ini, kepongahan saya itulah yang menekan saya untuk terus berambisi menaklukkan gunung. Padahal, kalau dipikir ulang, gunung itu bukanlah musuh para pendaki, melainkan sahabat. Mengutip perkataan seorang kakak saat mendaki Cikuray kemarin, bang Zen namanya, yang berkata, “Inget aja. Kita butuh gunung dan gunung butuh kita juga, jadi jangan ngerusak lah.” Begitulah kira-kira kalau saya tak salah dengar, kalau salah ya berarti saya tambahkan saja beberapa kata. Hehe.
Bahkan, ketika seseorang meremehkan gunung dan berkata, “Ah, kecil gunung begini mah.” Maka, ada saja hal buruk terjadi. Entah diganggu tuan rumah, entah ditegur tuan rumah, bahkan teman saya yang mendaki gunung Salak kemarin, berhari-hari diikuti oleh si Neng penghuni Cidahu. Semalam, saya bercerita panjang lebar dengannya dan jadi ngeri sendiri. Si teman saya ini,  barulah sadar sambil bergumam, “Mungkin gara-gara gue ngomong, ‘Ah Salak doang ini’, eh si Neng itu sampe ikut pas di kereta segala, lewat perantara mbak-mbak yang duduk deket pintu masuk kereta.” Sampai sekarang, si teman saya itu bahkan tak mau berfoto jika kelewat Magrib, meski tak di gunung, karena takut mendapatkan hasil seperti di Salak kemarin. Saya bergidik ngeri, dan tak akan mengulangi kepongahan kata-kata semacam itu.
Saya pikir, memang benar juga adanya, kalau gunung bukanlah sesuatu yang sedemikian jahatnya untuk ditaklukkan. Gunung bukanlah suatu benda pemuas ambisi para pendaki yang kadang lupa akan hakikat pendakian itu sendiri. Maka dari itu, saya beranggapan bahwa mulai saat ini, kita tak boleh pongah, tak boleh ambisius sampai ingin menaklukkan gunung di bawah kaki kita. Karena kita adalah sahabat alam, maka gunung adalah sahabat kita.

Ayu Welirang
Jakarta, 26 Agustus 2012

TAGS



Related posts

18 responses to “Hati-Hati Dengan Perkataan "Ingin Taklukkan Gunung"”

  1.  Avatar

    …karena kita memang tak pernah menaklukannya 🙂

    Like

  2.  Avatar
    Anonymous

    Mbak ayu 4 hari lagi saya akn mendaki gunung Semeru di jawatimur, doain semua lancar Dan Selamat ya.. Saya ingin mencoba Dan melihat langsung keindahan alam di Gunung Semeru karena saya belom pernah. 😀

    Like

  3.  Avatar

    wah, suka naek gunung jugak? (woot) kapan menaklukkan gunung rinjani nih?

    Like

  4.  Avatar

    Masya Allah .. dapat pelajaran berharga ya Ayu. Ini jauh lebih berharga dari “keberhasilan” kalian naik dan turun gunung. Pembelajaran hidup!Terimakasih ya sudah disharing di sini ^__^

    Like

  5.  Avatar

    benar teh, gunung bukan untuk ditaklukkan 🙂

    Like

  6.  Avatar

    Berbagi kata kata motivasi mas broo, h dari mereka di atasmu. Nikmati hidup bersama mereka di sampingmu. Jangan remehkan mereka di bawahmu.semoga bermanfaat salam kenal dan sukses selalu ya 😀

    Like

  7.  Avatar

    hayo hayo…sapa tuh yang ngikut di samping mbak..mbak!!!lama nggak kesini.kangen 😀

    Like

  8.  Avatar

    salam sukses gan, bagi2 motivasi .,Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    Like

  9.  Avatar

    @abayamin exitSama-sama juga. Thanks for read. 😀

    Like

  10.  Avatar

    @Ririe KhayanMohon maaf lahir batin juga Mbak. 😀

    Like

  11.  Avatar

    @TABUHGONGNah, ya begitulah Bang.

    Like

  12.  Avatar

    pengalaman yang buat saya selalu menyadari atas keadaan sekitar termasuk kita harus rendah hati, tidak sombong … thank for share

    Like

  13.  Avatar

    hohoho..yg habis mendaki, postingannya langsung MakJLEB tentang gunung deh.ALhamdulillah saya tidak pernh punya ambisi utk menaklukkan gunung Mbak..Eh, mohon maaf lahir dan bathin yaaa

    Like

  14.  Avatar

    waow cewek pecinta alam saya suka itu, memang ya mbak yg namanya manusia tempatnya hawa nafsu, seperti juga nafsu untuk menaklukkan sesuatu, gunung misalnya. itu membuat kita jadi lupa diri bahwa sebenarnya kita itu kecil di mata alam, dibandingkan dengan kuasa Tuhan apalagi…

    Like

  15.  Avatar

    @Ila Rizky NidianaIya Ilaa. Maaf lahir batin juga ya. 😉

    Like

  16.  Avatar

    mba ayu habis mendaki ya, mba? heheoya, maaf lahir batin yaa ^^

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (4) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (62) Ayu Welirang's Bibliography (9) Blogging Story (2) BS-ing everyday (7) Buku (63) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Drama (6) Editing Works (3) Februari Ecstasy (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (3) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) John Steinbeck (3) Journal (18) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (10) Latar Novel (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (13) NgomonginSeries (5) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Keroyokan (2) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (3) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (72) Riset Tulisan (2) Rumah Kremasi (2) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (5) Short Stories (11) South Tangerang (1) Sumatera (3) talk about living my life (3) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (7) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Worldbuilding Novel (2) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter


Create a website or blog at WordPress.com

%d bloggers like this: