Tidurlah, Pagi Terlalu Pagi

POSTED ON:

BY:

matahari malu-malu – kereta barang di Pekalongan
Minggu, 2 September 2012
Hampir dua hari saya tidak tidur, ketika dalam perjalanan hitchhiking menuju gigs-grunge di Wonderia Semarang. Sejak jam dua pagi sudah stand-by di stasiun Tegal untuk mengejar kereta barang yang berjalan pelan menuju Surabaya. Dari Tegal sana, kereta sudah dipastikan akan berhenti di stasiun Semaranngponcol untuk cek mesin dan muatan.
Kebetulan sekali, kereta yang ditumpangi adalah kereta plat besi, sehingga tak ada atap dan hanya langit yang menaungi kami. Kami menyukai langit, apalagi hiasan yang bergantung dalam langit itu sendiri. Sementara dua hari sudah tidak tidur, saya menikmati langit dan bintang-bintang yang kala itu sangat terang sekali. Ketika beranjak pagi, karena mata sudah tidak kuat, maka saya tidur. Ah, sungguh sayang. Saya melewatkan momen transisi matahari pagi yang muncul dengan malu-malu, dari barisan pepohonan randu di sebelah kiri kereta. Matahari malu-malu di pesawahan sepanjang Pekalongan.

Ini pagi jadi indah, meski perjalanan kami begitu sederhana. Tetap berjalan, tetap bertahan.
Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan

Dan pagi takkan terisi lagi
Lonceng bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan orang tanpa membagi
Sedikit asmara untuk memulai hari

Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi

*(Tidurlah – Payung Teduh)

TAGS



Related posts

4 responses to “Tidurlah, Pagi Terlalu Pagi”

  1.  Avatar

    eh lagu y…hehehe

    Like

  2.  Avatar

    eh lagu y…hehehe

    Like

  3.  Avatar

    @Indra Setiawanwaduh, kalo ini sih lagu payung teduh bang 😀

    Like

  4.  Avatar

    luar bisa…keren bnget dah puisi prjlnn y..

    Like

Leave a comment

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (5) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (64) Ayu Welirang's Bibliography (12) BS-ing everyday (8) Buku (65) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Crime Fiction (2) Drama (6) Editing Works (3) fiction (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Go Kory Go! (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (4) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) Jejak Balak (2) John Steinbeck (3) Journal (19) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (12) kumpulan-cerpen (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Misteri (2) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (16) NgomonginSeries (6) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (4) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (75) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (6) Short Stories (11) Sumatera (3) talk about living my life (3) Teen Fiction (2) TeenLit (2) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (9) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter