Bacabaca 62: Ours oleh Adrindia Ryandisza

POSTED ON:

,

BY:

Judul: Ours
Penulis: Adrindia Ryandisza
Tahun Terbit: 2021
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 208 halaman, ebook
ISBN: 9786020656328

Menurutmu, mempunyai anak itu pilihan atau keharusan?

Latar belakang keluarga yang berbeda tak lantas membuat Prita dan Andi berdebat panjang saat diskusi tentang anak. Sebelum menikah, mereka sudah bersepakat untuk hidup tenang dan damai berdua saja sampai tua. Mereka bahagia. Sayangnya, prinsip mereka dianggap melenceng oleh keluarga Andi yang konservatif. Prita dianggap melawan kodrat. Beberapa perkataan dan perilaku anggota keluarga Andi membuat pasangan itu mengelus dada.

Situasi di sekitar mereka semakin mengancam. Kenzo, rekan kerja Prita, mulai terang-terangan mendekatinya. Belum lagi ibu yang menelantarkan Prita sejak kecil, tiba-tiba menuntut perhatiannya. Kedai kopi yang terancam bangkrut pun menguras pikiran Andi.

Keduanya tidak ingat lagi cara berbahagia. Komunikasi di antara mereka mulai terhambat. Namun, rumah tangga mereka terasa begitu riuh karena mulai terdengar suara-suara orang lain. Kehidupan Prita dan Andi pun tak lagi hanya milik berdua.

***

Widih! Kelar dong hanya dalam waktu 3.5 jam. Jadi, biar bisa ikutan #BanyakBacaMetropop, gue subscribe dulu GramDigital wkwkw. Sebenernya akhir-akhir ini nggak subscribe, karena lagi ngabisin timbunan lain yang masih banyak. Cuma setelah dipikir2, mau baca dulu berbagai Metropop ah buat meringankan otak pasca menulis thriller. 😂😂😂

Dan gue suka Ours! Meskipun beberapa ulasan bilang bahwa buku cukup stressful, kacau, waduh banget, gue tidak merasakannya. Mungkin karena apa yang gue rasakan, cukup relate dengan Prita dan Andi.

Gue sama suami memang bukan penganut childfree sih, tapi juga bukan penganut yang pengin buru2 punya anak juga. Gue mikirnya, kami berdua menikah buat bahagia, senang, dan menikmati kehidupan berdua. Jadi, dengan hal-hal yang diutarakan Prita, juga alasan keduanya, gue relate aja kok, karena emang benar.

Respons keluarga juga wajar, bukan yg nyebelin banget. Ya, karena emang sebagian besar masyarakat yang seumuran orang tua gue, pasti akan beranggapan seperti ibunya Andi. Pilihan hidup serta akses perempuan dulu, berbeda dengan perempuan sekarang. Makanya kayak terjadi gap kultur terhadap pilihannya Prita dan Andi.

Gue suka sih sama Andi yang terus dukung Prita, walau di bagian tengah dia juga cukup terbebani dengan banyak masalah. Buat gue, konfliknya bagus dan memang realistis, karena begitulah adanya. 🤣

Hanya saja, ada beberapa minus. Gue agak terganggu sama perubahan adegan dan latar yang tiba-tiba. Mungkin karena nggak pakai batas (misalnya *** atau *), untuk menunjukkan perubahan adegan. Atau ini cuma ada di versi digitalnya doang? Entahlah~

Jadi gue bingung dan kadang mengernyitkan dahi sih, pas Prita lagi diskusi sama Andi, eh kok tiba-tiba ada Fitri? Atau tiba-tiba beralih ke Saskia? Lah, tadi bukannya lg diskusi sama Andi? Rasanya nggak smooth aja pemotongan adegan itu.

Banyak typo juga yang masih gue temukan di versi GramDig (moga aja di versi cetak gak ada ya). Misalnya, Prita jadi Pria, atau rentan waktu padahal harusnya rentang waktu. Dan lain sebagainya. Nggak krusial sih selama gue masih paham konteks kalimatnya, jadi masih bisa dimaafkan.

Oh ya, gue juga awal-awal nggak suka sama Kenzo, abis munculnya ngeselin. Kayak yang ngurusin amat rumah tangga orang. Tapi setelah ke belakang dijelaskan, ternyata dia cuma mau berbagi saran rumah tangga, karena dia menyesal telah gagal. Oke, nice. Gue pikir mau jadi pebinor dia. 😂😂😂

Overall, ini MetroPop yang beda dan gue cukup suka. Karena nyaris barengan keluarnya sama Semangat Tante, Sasa, gue masih lebih simpati sama tokoh di Ours sih daripada Sasa. 🤣🤣🤣🤣

Rating: 4 out of 5.


Related posts

Leave a comment

Search


Out Now!


Click banner to buy Not for IT Folks with discount!

Recent Posts


Tags


7 Divisi (7) Advertorial (4) Album Review (4) Antologi Ayu Welirang (5) Antologi HISTERY (2) Ayubacabaca (64) Ayu Welirang's Bibliography (12) BS-ing everyday (8) Buku (65) Cabaca (3) Central Java (14) Cerita Detektif (7) Cerita Investigasi (4) Cerita Persahabatan (2) Cerpen (10) Cerpen dari Lagu (5) Crime Fiction (2) Drama (6) Editing Works (3) fiction (2) Fiksi Kriminal (3) Forest Park (2) Go Kory Go! (2) Got Money Problem? (4) Halo Tifa (3) Heritage Sites (4) Hiking Journal (10) Hitchhike (4) Horror (4) Indonesia (37) Interview (2) Jakarta (10) Jejak Balak (2) John Steinbeck (3) Journal (19) Kopi (2) Kuliner (3) Kumcer (12) kumpulan-cerpen (2) Lifehacks (3) Living (4) Local Drinks (4) Local Foods and Snacks (5) Mata Pena (4) Media Archive (4) Menulis Adegan (2) Metropop (8) Misteri (2) Mixtape (4) Mountain (18) Museum (2) Music Playlist (7) Music Review (4) My Published Works (16) NgomonginSeries (6) Nonton (6) Not for IT Folks (3) Novel Kriminal (4) Novel Thriller (4) On Bike (3) On Foot (4) On Writing (25) Pameran (2) Panca dan Erika (3) perjalanan dalam kota (3) Photo Journal (12) Potongan Novel Ayu Welirang (3) Publishing News (3) Review (75) Santai (10) Sayembara-Novel-DKJ (3) Sci-fi (6) Sequel (4) Serial Detektif (2) Series Review (6) Short Stories (11) Sumatera (3) talk about living my life (3) Teen Fiction (2) TeenLit (2) Tentang Menerbitkan Buku (7) Terjemahan (6) Things to do in Jakarta (4) Thriller (9) Tips (35) Tips Menulis (28) to live or not to live (6) Translation Works (6) Travel Guide (3) Traveling (4) Travel Notes (2) Travel Stuff (2) Waterfalls (2) Wedding Preparation (5) Wedding Vendor Bandung (3) West Java (15) Writing for Beginner (27) Writing Ideas (17) Writing Journal (38) Writing Prompt (9)

Newsletter